Minggu, 01 April 2012

PERSYARATAN SESPIMMEN POLRI ANGKATAN 52 T.A. 2012

Berdasarkan 2 Surat Keputusan dari Kapolri, diantaranya :
  1. Keputusan Kapolri Nomor : Kep/668/XII/2011 tanggal 16 Desember 2011 tentang Program Pendidikan Polri T.A. 2012
  2. Keputusan Kapolri Nomor : Kep/670/XII/2011 tanggal 16 Desember 2011 tentang Program Pelatihan Polri T.A. 2012.
Akan dilaksanakan Dikbang Sespimen Polri angkatan 52 tahun ajaran 2012 yang akan dibuka pada tanggal 24 April 2012 yang diikuti sebanyak 175 orang dan pendidikan selama 7 bulan.
Salah satu persyaratan bagi calon peserta didik adalah mengikuti dan lulus pengujian / pemeriksaan yang meliputi sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan Administrasi dan SKHP
  2. Pemeriksaaan Kesehatan
  3. Uji Kesemaptaan Jasmani
  4. Pemeriksaan Psikologi
  5. Pengujian Akademik berupa pembuatan dan paparan Naskah Karya Perorangan (NKP)
Sambil menunggu Keputusan Kapolri tentang keputusan penyelenggarakan seleksi Dik, agar calon peserta seleksi Dik Sespimmen untuk mempersiapkan pembuatan NKP dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Isi Naskah Karya Perorangan (NKP) harus sesuai dengan topik tulisan yaitu merajuk pada salah satu program Reformasi Birokrasi Polisi tahap II yang meliputi 9 program dikaitkan dengan tema Rapim Polri yaitu melanjutkan Reformasi Birokrasi Polisi untuk mewujudkan tegaknya hukum dan Keamanan Dalam Negeri yang mantap dalam rangka menyukseskan Pembangunan Nasional.
  2. Judul NKP bebas, namun harus tersiri dari 3 (tiga) variabel dan sesuai topik yang ditentukan.
  3. Format penulisan naskan karya perorangan (NKP) terdiri dari 7 (tujuh) Bab yaitu :
  • Bab I : Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Rumusan Permasalahan dan Persoalan, Ruang Lingkup, Maksud dan Tujuan dan Tata Urut Penulisan;
  • Bab II : Kerangka Konseptual atau Kerangka Teoritis;
  • Bab III : berisikan kondisi saat ini;
  • Bab IV : berisikan faktor – faktor yang mempengaruhi, dengan menggunakan analisis SWOT;
  • Bab V : berisikan kondisi yang diharapkan;
  • Bab VI : berisikan upaya yang dilakukan;
  • Bab VII : Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran / Rekomendasi.
     4. NKP dibuat rangkap 4 (Empat), menggunakan huruf Arial 12 dengan cover warna kuning.

Bagi anggota yang akan mengikuti seleksi Dikbang Sespimmen Polri Angkatan 52 T.A 2012 untuk mempersiapkan diri dalam rangka penulisan Naskah Karya Perorangan (NKP).

KEPEMIMPINAN SEJATI

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.
Hal ini dikatakan dengan lugas oleh seorang jenderal dari Angkatan Udara Amerika Serikat:

”I don’t think you have to be
wearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.”

—General Ronal Fogleman, US Air Force—

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian batin (inner peace) dan membentuk karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab:
"As for the best leaders, the people do not notice their existence.
The next best, the people honour and praise.
The next, the people fear, and the next the people hate.
When the best leader’s work is done, The people say, ‘we did it ourselves'."

Sebagai seorang pemimpin yang tangguh, mereka tidak menyadari keberadaannya
Di sisi baiknya, orang-orang menghormati dan menghargainya
Selanjutnya, orang-orang takut, dan kemudian orang akan benci.
Ketika pemimpin tangguh menyelesaikan tugasnya. Orang-orang berkata 'Kita berhasil'

Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.

Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).
Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka.

Dalam acara TV talk show terkenal di AS yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, yang menceritakan bagaimana Nelson Mandela penderitaan selama 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun.

Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Karakter Seorang Pemimpin Sejati
Setiap orang memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Dalam tulisan ini saya memperkenalkan sebuah jenis kepemimpinan yang disebut dengan Q Leader. Kepemimpinan Q dalam hal ini memiliki empat makna. Pertama, Q berarti kecerdasan atau intelligence (seperti dalam IQ – Kecerdasan Intelektual, EQ – Kecerdasan Emosional, dan SQ – Kecerdasan Spiritual). Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ—EQ—SQ yang cukup tinggi.
Kedua, Q Leader berarti kepemimpinan yang memiliki quality, baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial.
Ketiga, Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi (dibaca ‘chi’ – bahasa Mandarin yang berarti energi kehidupan).
Keempat, seperti yang dipopulerkan oleh KH Abdullah Gymnastiar yang biasa disapa dengan sebutan Aa Gym Q leader berarti qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (qolbu-nya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self management atau qolbu management).
Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence – quality – qi — qolbu) yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.

Untuk menutup tulisan ini, saya merangkum kepemimpinan Q dalam tiga aspek penting dan saya singkat menjadi 3C , yaitu:
  1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)
  2. Visi yang jelas (clear vision)
  3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)
Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metoda kepemimpinan).

Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell:
 ”The only way that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is the way it always it.”
Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.

Disclaimer

SESPIM POLRI merupakan lembaga pendidikan tertinggi Polri yang menyelenggarakan pendidikan calon staf dan pimpinan Polri sebagai penegak hukum yang profesional, bermoral dan modern yang berwawasan kepemimpinan strategi serta memiliki komitmen kuat terhadap integritas moral sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
     Polri merupakan organisasi yang dinamis dan senantiasa berkembang, dikarenakan dinamika tugas Polri yang semakin tinggi dan kompleks. Dinamika tersebut mengakibatkan Polri harus senantiasa menyiapkan personelnya agar dapat menghadapi tuntutan tugas dengan segala perubahannya, dikarenakan tugas Polri mengikuti dinamika yang berkembang di masyarakat.
     Dalam rangka tersebut, maka Polri  mengadakan Sekolah Staff dan Pimpinan Pertama (SESPIMA) bagi para personelnya yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mengikuti pendidikan pengembangan ini. Pendidikan ini ditujukan kepada para Inspektur Polisi agar dapat mempersiapkan dirinya dalam menghadapi tantangan tugas di level jenjang karir berikutnya yaitu memasuki jenjang Perwira Menengah, dimana ia tidak lagi berperan sebagai first line supervisor, tetapi sudah sebagai second line supervisor, dimana ia sudah harus sanggup memberikan arahan dan nasihat kepada first line supervisor dalam menunjang pelaksaan tugas pokok, dan selain itu ia harus sudah mempersiapkan dirinya untuk berpikir secara konsep dan struktural, dimana ia akan berperan sebagai Planning dan Decision Maker.
     Sebagaimana halnya pendidikan Polri, maka hanya yang memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku yang berhak mengikuti pendidikan tersebut, untuk itu maka diadakan rangkain tes untuk menemukan calon terbaik tersebut antara lain : Seleksi Administasi, Kesehatan I dan II, Psikologi dan Akademik serta Psikologi dan tidak lupa tes Kesamaptaan Jasmani untuk menunjang tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
     SESPIMA, yang dulunya disebut SELAPA, merupakan salah satu pendidikan pengembangan yang ada di Polri selain SIP (Sekolah Inspektur Polisi), PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian), dan lain - lainnya. Adapun tes kesehatan telah dilaksanakan tanggal 17 Januari 2011.
Sumber : http://www.polri.go.id/pengumuman-all/png/papns/